Boleh dibilang hipertensi adalah akar penyebab penyakit-penyakit paling
mematikan yang selama ini kita kenal. Mulai dari stroke, penyakit jantung, dan
gagal ginjal.
Mengapa demikian? Hipertensi yang selama ini kita kenal sebagai penyakit
tekanan darah tinggi merupakan satu dari faktor risiko utama penyakit-penyakit
tersebut.
Hipertensi juga disebut sebagai silent killer karena tidak memiliki
gejala-gejala tertentu.
"Oleh karenanya, masyarkat tidak boleh menyepelekan penyakit
hipertensi," ujar Prof.Dr.dr. Suhardjono, Guru Besar Departemen Penyakit
Dalam FKUI saat jumpa pers di sela pertemuan The 8th Annual Scientific Meeting
of Indonesian Society of Hypertension di Ritz Cartlon Kuningan, Jumat
(7/3/2014) siang.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi penyakit
hipertensi di Indonesia termasuk tinggi, yaitu sebesar 25,8 persen. Ini
menandakan penyakit hipertensi belum mendapat perhatian lebih dari masyarakat.
Pencegahan hipertensi dapat dimulai dengan memeriksakan tekanan darah secara
rutin. Tekanan darah yang normal bagi orang dewasa yaitu 140/90 mm/HG.
Sementara kisaran 150/90 mm/HG bagi lanjut usia (di atas 60 tahun).
Mereka yang terdeteksi normal disarankan memeriksa sekali setahun. Bagi
penderita hipertensi yang dalam masa pengobatan sedikitnya mengecek tekanan
darahnya sekali dalam tiga sampai enam bulan.
Pemeriksaan dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah dengan memanfaatkan
sfigmomanometer digital yang semakin canggih dan praktis (alat ini umumnya
sudah tersedia di apotek dengan kisaran harga Rp 300 ribu - Rp 4 juta).
Faktor risiko tertinggi hipertensi umumnya adalah kelompok pria usia di atas
55 tahun, wanita di atas 65 tahun, merokok, dislipidemia (kadar kolestrol yang
tidak normal), memiliki riwayat keluarga hipertensi, gula darah tinggi, dan
obesitas.
Apabila Anda memiliki faktor risiko tersebut lalu tekanan darah Anda
terdeteksi melebihi angka normal, maka segeralah mengubah gaya hidup Anda.
Beberapa langkah untuk mencegah hipertensi agar tidak semakin akut:
1. Penurunan berat badan dengan target mempertahankan berat badan pada
kisaran indeks massa tubuh 18,5 - 22,9 kg/m persegi
2. Mengadopsi program diet sesuai dengan Dietry Approaches to Stop
Hypertension (DASH). Program ini mengudung mengonsumsi buah-buahan, sayuran,
dan produk yang mengandung susu rendah lemak dengan kandungan lemak tersaturasi
dan lemak total rendah
3. Mengurangi asupan garam sehari-hari menjadi tidak lebih dari 6 gram
Natrium Klorida atau sendok teh garam dapur
4. Meningkatkan aktivitas fisik seperti jalan cepat secara teratur selama
minimal 30 menit, dengan frekuensi 4-6 kali per minggu
5. Berhenti merokok
Dengan menjaga tekanan darah, itu artinya Anda semakin jauh dari berbagai
penyakit mematikan.
sumber:yahoo.com