Ada-ada saja ulah nakal para pedagang beras,karena tak ingin
rugi beberapa oknum memasukkan zat klorin yang dapat membuat warna beras
menjadi putih. Sebagai pembeli, masyarakat harus cerdas saat mendapati beras
yang warnanya sangat putih.
"Jika beras putih sekali, harus dicurigai. Beras putih karena klorin
itu warnanya putih pucat sedangkan beras yang putih alami itu mengilat,"
tutur ahli ilmu pangan dan teknologi Prof. Ir. Djoko Said Damardjati, MS saat
ditemui dalam acara yang digelar oleh TPSFood di Solo pada Selasa (4/11/2014)
Prof. Djoko pun mengingatkan untuk
mencium beras yang dicurigai. "Jika beras tersebut berklorin saat dicium
langsung diketahui, karena bau klorin sangat kuat atau menyengat," ujar
pria yang telah menjadi peneliti beras selama lebih dari 20 tahun ini.
Umumnya, beras berklorin dijual di pasar dengan target pada masyarakat
menengah ke bawah. Untuk beras dalam beras kemasan atau bermerek dengan
cap Standar Nasional Indonesia (SNI) seharusnya tidak berklorin. "Jika
ditemukan klorin dalam beras bermerek berarti telah melanggar hukum,"
imbuh Prof Djoko.