Seperti dimuat BBC on This Day, dengan menggunakan pesawat
luar angkasa "Friendship Seven", Gleen berhasil memutari Bumi
sebanyak tiga kali dengan jarak keseluruhan 81.000 mil atau sekitar 130 ribu km
dengan kecepatan 17.000 meter per jam atau sekitar 27.000 km per jam.
Perjalanan orbit itu diselesaikan Gleen yang kala itu
berusia 40 tahun, hanya dalam waktu 4 jam 56 menit. "Saya melihat bola api
ketika itu," ungkap astronot tersebut.
Pesawat luar angkasa Gleen meluncur dari tanah Cape
Canaveral, Florida pada 20 Februari 1962 pukul 14.47 waktu setempat. Sekitar 4
jam kemudian, Gleen kembali dengan selamat dan mendarat di Puerto-Rico.
Sebelumnya Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA)
mengerahkan 24 pesawat di sejumlah titik yang menjadi lokasi potensial
pendaratan pesawat Gleen yang hendak dijemput.
Berkat keberhasilannya, nama Gleen terus disanjung-sanjung
seluruh warga Amerika Serikat, termasuk Kepala Negara.
"Negara bangga dengan prestasi Anda, Gleen. Anda telah
menyelesaikan tugas dengan baik," ujar Presiden Amerika Serikat saat itu,
John F Kennedy.
Ratu Inggris dan Perdana Menteri Inggris Harold Macmillan
juga mengucapkan selamat atas keberhasilan John Gleen.
Selepas dari misinya, Gleen terjun ke dunia politik dan menjadi
senator Partai Demokrat di Negara Bagian Ohio selama 24 tahun. Selama itu pula,
ia memperjuangkan isu pertahanan di luar angkasa.
Pada usianya yang sudah memasuki lanjut usia, 77 tahun, jiwa
antariksa Gleen tetap membara. Ia kembali terbang ke luar angkasa dan berhasil
menyelesaikan misinya selama 9 hari, dan menjadi astronot tertua yang pernah
berada di antariksa.
Dalam proses penerbangan Gleen menuju luar angkasa, Presiden
Bill Clinton berkumpul di Kennedy Space Centre bersama pejabat pemerintah untuk
menyaksikan peluncuran roket yang membawa Gleen.
Sejarah lain mencatat pada 20 Februari 1967, Sukarno
menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan kepada Soeharto di Istana
Merdeka, kemudian Soeharto menjadi pemimpin Indonesia secara de facto.
sumber:http://news.liputan6.com/read/2440850/20-2-1962-manusia-pertama-yang-berotasi-putari-bumi