Makin melesatnya elektabilitas Jokowi sebagai Capres 2014 paling
dirindukan masyarakat, meletupkan serangan Partai Demokrat (PD) yang gagal
menggaet melalui konvensi Capres. Jokowi bahkan rentan dibunuh lawan-lawan
politiknya yang haus kekuasaan, menjelang Pemilu.
Peringatan potensi maut dikemukakan Koordinator Forum Masyarakat Peduli
Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang. Ia menyarankan kader PDIP yang
kini menjadi Gubernur DKI Jakarta itu, tepat memilih strategi menyikapi
hasil-hasil survei yang semuanya menempatkan elektabilitas dirinya di puncak.
"Apabila salah, keselamatan nyawanya bisa sangat terancam," tegas
Sebastian Salang di Jakarta, Selasa (27/8). Sebastian yang juga dikenal sebagai
pengamat Tata Hukum Negara ini menjelaskan, pembunuhan terhadap Jokowi sangat
dimungkinkan.
"Apabila ada perasaan dikhianati, tindakan politik balas dendam, ini
risikonya bisa kematian. Politik bisa menggunakan banyak cara untuk itu,"
tandasnya. Parapihak yang menjadikan Jokowi sebagai lawan politik, potensial
melakukan cara-cara kotor.
Penegasan Sebastian ini dikemukakan, menyusul makin menguatnya dukungan
masyarakat dari berbagai pelosok Indonesia. Sejak Februari hingga Agustus ini,
semua lembaga survei mencatat elektabilitas dan popularitas mantan wali kota
Solo yang tak tertandingi lagi oleh tokoh-tokoh nasional yang ada.
Elektabilitas Jokowi bahkan melampaui pimpinan partainya sendiri, Megawati
Soekarnoputri (Ketua Umum PDIP), dan Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pertimbangan
Partai Gerindra yang mengusungnya menjadi Gubernur DKI Jakarta tahun lalu.
Survei teranyar dicatat Forum Akademisi Informasi Teknologi. Ketua Forum
Akademisi IT, Hotland Sitorus yang menggelar diskusi Membaca Kehendak Rakyat di
kawasan SCBD Tangerang kemarin, mengungkapkan, hasil survei yang dilaksanakan
mencatat posisi Jokowi sebagai Capres tak tertandingi lagi.
Survei terhadap 2.000 responden yang punya hak pilih di 34 provinsi itu
dilaksanakan 1-20 Agustus 2013. Metodenya, stratified random sampling dengan
margin eror 2,5 persen. Teknik pengumpulan data, wawancara langsung.
Hasilnya, Jokowi meraih suara 41 persen, disusul Probowo Subianto 12 persen,
dan Megawati Soekarnoputri 9 persen. "Jadi, apabila Pemilu digelar
sekarang, Jokowi kemungkinan terpilih sebagai presiden," kata Holtand
Sitorus.
Capres Golkar Aburizal Bakrie (Ical) hanya meraih 6 persen, Jusuf Kalla 5
persen, Wiranto 3 persen, Hatta Rajasa 2 persen, Dahlan Iskan 1 persen, dan
Mahfud MD juga 1 persen.
sumber:http://id.berita.yahoo.com/jokowi-potensial-dibunuh-031536928.html
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !