“Primum non nocere” adalah bahasa Latin yang dalam bahasa
Inggris artinya, “First, do no harm” adalah etika dasar dari dunia kedokteran
yang berarti bahwa apapun intervensi atau prosedur perawatan yang akan
dilakukan, kesehatan pasien adalah nomor satu. Namun sayangnya ada juga tenaga
kesehatan yang menggunakan status dan kemudahan akses atas obat-obatan untuk
melakukan perbuatan jahat kepada para pasiennya. Dalam kebanyakan kasus,
kejahatan mereka tidak terdeteksi hingga bertahun-tahun lamanya sampai mereka
bertindak terlalu jauh.
Berikut daftar Lima Perawat Aneh Paling Jahat dan Sadis di Dunia :
1. Daniela Poggiali
Seorang perawat cantik dari Italia
bernama Daniela Poggiali (42 tahun) diduga adalah seorang megalomaniac dengan
‘God complex’, seseorang yang terobsesi kekuasaan atas hidup dan matinya
seseorang. Meskipun hanya mengaku telah membunuh 38 orang pasiennya dengan
suntikan potassium chloride, tetapi polisi meyakini lebih dari 90 orang telah
menjadi korbannya hanya selama dua tahun dia bekerja di sebuah rumah sakit di
Lugo, Italia. Ketika ditanya kenapa dia tega membunuh para pasiennya, Poggiali
hanya menyatakan bahwa mereka membuatnya jengkel.
Penangkapan atas dirinya pada tahun 2014 dilakukan setelah
polisi menyelidiki kecurigaan rekan-rekan sesama perawat atas tingginya angka
meninggal pasien-pasien yang ditangani Poggiali. Bahkan pernah dalam sehari,
tiga orang pasien meninggal dunia padahal sebelumnya mereka dalam kondisi
baik-baik saja. Setelah polisi menemukan foto-foto selfie Poggiali bersama para
pasien yang sedang sekarat, mereka segera menangkap wanita itu.
2. Efren Saldivar
Ketika ditangkap pada tahun 90-an, pria ini
mengaku telah membunuh sedikitnya 40 pasien. Motifnya melakukan pembunuhan ini
adalah karena ingin membebaskan mereka dari penderitaan. Hampir semua pasiennya
adalah para manula yang sakit keras dan Efren Saldivar selalu melakukan
pembunuhan dengan suntikan penenang sebelum menutup saluran selang oksigen. Dia
menjuluki dirinya sebagai ‘malaikat kematian’ yang membunuh para korbannya
karena merasa kasihan.
Sama seperti Daniela Poggiali, Saldivar juga ditangkap
karena kecurigaan rekan-rekan kerjanya. Saldivar tidak bisa mengelak ketika
polisi menemukan suntikan, succinycholine chloride dan morfin dalam lokernya.
Setelah diinterogasi, Saldivar mengaku mulai membunuh sejak tahun 1989 dan baru
berhenti pada tahun 1997 ketika dia merasa para perawat lain sudah menaruh rasa
curiga. Meskipun hanya terbukti membunuh 40 orang, tetapi catatan pasien yang
meninggal ketika Saldivar bertugas jauh lebih banyak, yakni 171 pasien. Kini
Saldivar menjalani tiga kali hukuman seumur hidup atas perbuatannya.
3. Charles Cullen
Beberapa pihak menyatakan bahwa Charles
Cullen adalah perawat paling jahat yang pernah hidup di dunia. Meskipun Cullen
hanya mengakui membunuh 40 orang pasien dalam kurun waktu 16 tahun masa
tugasnya, tetapi banyak orang termasuk polisi yakin bahwa korban Cullen
sesungguhnya lebih dari 400 orang! Ini mungkin saja terjadi karena selama 16
tahun, Cullen telah berpindah-pindah rumah sakit. Hal ini rutin dilakukannya
untuk menghindari kecurigaan perawat lain.
Cullen yang juga pernah berdinas di Angkatan Laut Amerika
ini tidak hanya jahat kepada para pasiennya, tetapi juga kepada isterinya yang
akhirnya kabur dari rumah. Kepada polisi, isteri Cullen menyatakan sering
melihat Cullen memasukkan anjing dan kucing ke dalam karung dan mengikatnya
kemudian menggunakan karung itu sebagai bola bowling. Atas perbuatannya itu
pada tahun 2004 Cullen dijatuhi hukuman penjara enam kali seumur hidup.
4. Kristen Gilbert
Pembunuh yang satu ini mempunyai motif
yang agak nyeleneh. Diduga karena ingin menarik perhatian seorang petugas
keamanan rumah sakit, janda dua anak ini kemudian menyuntikkan epinephrine agar
pasien mengalami gagal jantung. Rumah sakit tempatnya bekerja, Veterans Affairs
Medical Center di Northampton, Massachusetts, mempunyai peraturan bahwa harus
ada minimal seorang petugas keamanan hadir pada saat penanganan darurat pasien
gagal jantung.
Hal ini juga yang menjadi sebab kasus ini terbongkar, karena
polisi mencurigai setiap shift kerja petugas keamanan tersebut selalu terjadi
kasus darurat gagal jantung. Kemudian polisi menghubungkan dengan siapa perawat
yang sedang bertugas menjaga para pasien tersebut hingga akhirnya nama Kristen
Gilbert muncul. Setidaknya 80 pasien meninggal dunia ketika di bawah pengawasan
Kristen Gilbert dan ratusan lebih yang selamat. Semuanya mengalami serangan
jantung akibat suntikan epinephrine. Kini perawat sadis ini harus mendekam di
penjara seumur hidup setelah pada tahun 2001 pengadilan memutuskan bersalah.
5. Robert Diaz
Pada awal tahun 1981, Community Hospital di
Perris, California, mengalami lonjakan kasus kematian manula yang mencurigakan.
Untuk mencari buktinya, para petugas koroner menggali mayat para pasien yang
baru saja meninggal dan mengambil sampelnya. Petugas koroner menemukan
kandungan lidocaine yang tinggi dalam 11 mayat pasien.
Polisi yang mencurigai Diaz segera menggeledah lokernya
namun tidak ditemukan bukti apa-apa. Selain itu Diaz juga tidak mempunyai motif
apapun untuk membunuh para manula tersebut. Hingga akhirnya tujuh bulan kemudian
salah satu perawat menemukan suntikan berisi lidocaine yang banyak terdapat
sidik jari Diaz. Setelah ditemukan bukti ini polisi lalu menggeledah rumah Diaz
dan menemukan lebih banyak lagi suntikan yang sama. Atas perbuatannya tersebut
Diaz dijatuhi hukuman mati tetapi keburu meninggal di penjara sebelum eksekusi
dilakukan.
sumber:http://forums.merdeka.com/threads/kapanlagi-plus/29403-5-perawat-paling-jahat-di-dunia.html