Kamis, 28 Mei 2015

Lima Perawat Aneh Paling Jahat dan Sadis di Dunia

Bagikan Artikel Ini :
Image result for perawat“Primum non nocere” adalah bahasa Latin yang dalam bahasa Inggris artinya, “First, do no harm” adalah etika dasar dari dunia kedokteran yang berarti bahwa apapun intervensi atau prosedur perawatan yang akan dilakukan, kesehatan pasien adalah nomor satu. Namun sayangnya ada juga tenaga kesehatan yang menggunakan status dan kemudahan akses atas obat-obatan untuk melakukan perbuatan jahat kepada para pasiennya. Dalam kebanyakan kasus, kejahatan mereka tidak terdeteksi hingga bertahun-tahun lamanya sampai mereka bertindak terlalu jauh.

Berikut daftar Lima Perawat Aneh Paling Jahat dan Sadis di Dunia :




1. Daniela Poggiali
 
Seorang perawat cantik dari Italia bernama Daniela Poggiali (42 tahun) diduga adalah seorang megalomaniac dengan ‘God complex’, seseorang yang terobsesi kekuasaan atas hidup dan matinya seseorang. Meskipun hanya mengaku telah membunuh 38 orang pasiennya dengan suntikan potassium chloride, tetapi polisi meyakini lebih dari 90 orang telah menjadi korbannya hanya selama dua tahun dia bekerja di sebuah rumah sakit di Lugo, Italia. Ketika ditanya kenapa dia tega membunuh para pasiennya, Poggiali hanya menyatakan bahwa mereka membuatnya jengkel.

Penangkapan atas dirinya pada tahun 2014 dilakukan setelah polisi menyelidiki kecurigaan rekan-rekan sesama perawat atas tingginya angka meninggal pasien-pasien yang ditangani Poggiali. Bahkan pernah dalam sehari, tiga orang pasien meninggal dunia padahal sebelumnya mereka dalam kondisi baik-baik saja. Setelah polisi menemukan foto-foto selfie Poggiali bersama para pasien yang sedang sekarat, mereka segera menangkap wanita itu.


2. Efren Saldivar
 Image result for Efren Saldivar
Ketika ditangkap pada tahun 90-an, pria ini mengaku telah membunuh sedikitnya 40 pasien. Motifnya melakukan pembunuhan ini adalah karena ingin membebaskan mereka dari penderitaan. Hampir semua pasiennya adalah para manula yang sakit keras dan Efren Saldivar selalu melakukan pembunuhan dengan suntikan penenang sebelum menutup saluran selang oksigen. Dia menjuluki dirinya sebagai ‘malaikat kematian’ yang membunuh para korbannya karena merasa kasihan.

Sama seperti Daniela Poggiali, Saldivar juga ditangkap karena kecurigaan rekan-rekan kerjanya. Saldivar tidak bisa mengelak ketika polisi menemukan suntikan, succinycholine chloride dan morfin dalam lokernya. Setelah diinterogasi, Saldivar mengaku mulai membunuh sejak tahun 1989 dan baru berhenti pada tahun 1997 ketika dia merasa para perawat lain sudah menaruh rasa curiga. Meskipun hanya terbukti membunuh 40 orang, tetapi catatan pasien yang meninggal ketika Saldivar bertugas jauh lebih banyak, yakni 171 pasien. Kini Saldivar menjalani tiga kali hukuman seumur hidup atas perbuatannya.


3. Charles Cullen
 
Beberapa pihak menyatakan bahwa Charles Cullen adalah perawat paling jahat yang pernah hidup di dunia. Meskipun Cullen hanya mengakui membunuh 40 orang pasien dalam kurun waktu 16 tahun masa tugasnya, tetapi banyak orang termasuk polisi yakin bahwa korban Cullen sesungguhnya lebih dari 400 orang! Ini mungkin saja terjadi karena selama 16 tahun, Cullen telah berpindah-pindah rumah sakit. Hal ini rutin dilakukannya untuk menghindari kecurigaan perawat lain.

Cullen yang juga pernah berdinas di Angkatan Laut Amerika ini tidak hanya jahat kepada para pasiennya, tetapi juga kepada isterinya yang akhirnya kabur dari rumah. Kepada polisi, isteri Cullen menyatakan sering melihat Cullen memasukkan anjing dan kucing ke dalam karung dan mengikatnya kemudian menggunakan karung itu sebagai bola bowling. Atas perbuatannya itu pada tahun 2004 Cullen dijatuhi hukuman penjara enam kali seumur hidup.


4. Kristen Gilbert
 
Pembunuh yang satu ini mempunyai motif yang agak nyeleneh. Diduga karena ingin menarik perhatian seorang petugas keamanan rumah sakit, janda dua anak ini kemudian menyuntikkan epinephrine agar pasien mengalami gagal jantung. Rumah sakit tempatnya bekerja, Veterans Affairs Medical Center di Northampton, Massachusetts, mempunyai peraturan bahwa harus ada minimal seorang petugas keamanan hadir pada saat penanganan darurat pasien gagal jantung.

Hal ini juga yang menjadi sebab kasus ini terbongkar, karena polisi mencurigai setiap shift kerja petugas keamanan tersebut selalu terjadi kasus darurat gagal jantung. Kemudian polisi menghubungkan dengan siapa perawat yang sedang bertugas menjaga para pasien tersebut hingga akhirnya nama Kristen Gilbert muncul. Setidaknya 80 pasien meninggal dunia ketika di bawah pengawasan Kristen Gilbert dan ratusan lebih yang selamat. Semuanya mengalami serangan jantung akibat suntikan epinephrine. Kini perawat sadis ini harus mendekam di penjara seumur hidup setelah pada tahun 2001 pengadilan memutuskan bersalah.


5. Robert Diaz

Pada awal tahun 1981, Community Hospital di Perris, California, mengalami lonjakan kasus kematian manula yang mencurigakan. Untuk mencari buktinya, para petugas koroner menggali mayat para pasien yang baru saja meninggal dan mengambil sampelnya. Petugas koroner menemukan kandungan lidocaine yang tinggi dalam 11 mayat pasien.

Polisi yang mencurigai Diaz segera menggeledah lokernya namun tidak ditemukan bukti apa-apa. Selain itu Diaz juga tidak mempunyai motif apapun untuk membunuh para manula tersebut. Hingga akhirnya tujuh bulan kemudian salah satu perawat menemukan suntikan berisi lidocaine yang banyak terdapat sidik jari Diaz. Setelah ditemukan bukti ini polisi lalu menggeledah rumah Diaz dan menemukan lebih banyak lagi suntikan yang sama. Atas perbuatannya tersebut Diaz dijatuhi hukuman mati tetapi keburu meninggal di penjara sebelum eksekusi dilakukan.
sumber:http://forums.merdeka.com/threads/kapanlagi-plus/29403-5-perawat-paling-jahat-di-dunia.html


 

ARTIKEL TERKAIT :

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar