Ainur Rochmad Senin (20/7), pria asal Desa Slempit,
Kedamean, Gresik, itu tewas tergulung ombak Pantai Klayar di Desa Sendang,
Kecamatan Donorojo, Pacitan, saat asyik selfie bersama temannya.
Peristiwa tersebut terjadi pukul 07.30. Ainur yang tergabung
dalam rombongan karyawan sebuah perusahaan berwisata ke Klayar. Mereka
berekreasi mengisi libur Lebaran. Mereka berangkat dari Gresik dini hari dan
sampai di lokasi pukul 07.00 di Pacitan. Namun, mereka tak langsung bermain
air, tetapi ngopi dan sarapan di salah satu warung di sekitar pantai.
Selang 30 menit, mereka menuju Seruling Samudra. Lokasi
tersebut disebut Seruling Samudra karena ada karang yang menimbulkan suara
seperti seruling ketika dihantam ombak.
Sebenarnya rombongan korban sempat berpapasan dengan Kateno,
seorang pemandu wisata. Rombongan pun diingatkan agar tidak mendekat ke
Seruling Samudra karena ombak sedang besar.
’’Diduga mereka tidak mengindahkan larangan dari penjaga
pantai,’’ terang AKP Hendro Wahyudi, Kapolsek Donorojo, kepada Jawa Pos Radar
Pacitan kemarin (21/7). Kenekatan korban tersebut berbuah petaka. Saat asyik
ber-selfie di atas sebuah karang, ombak besar menggulung Ainur Rochman dan
Wahyu.
Ainur langsung hilang bersamaan dengan surutnya air yang
menerjang karang besar itu. Sementara itu, Wahyu masih bisa bertahan dengan
memegang pinggir karang. Dia kemudian ditolong rekannya sebelum terjun ke laut.
Mereka lantas meminta pertolongan untuk mencari Ainur.
’’Dan, pukul 09.00 tadi (kemarin), jasad korban ditemukan di sekitar lokasi
Seruling Samudra itu,’’ ucapnya.
Polisi menduga Ainur Rochman terseret hingga masuk ke palung
laut dan baru muncul ke permukaan dalam kondisi tidak bernyawa. Setelah
dievakuasi, jasad korban langsung dibawa ke RSUD Pacitan untuk divisum.
’’Dugaan sementara, korban meninggal murni karena kecelakaan laut,’’ tegasnya.
Pasca kejadian tersebut, petugas bersama pengelola dan
relawan terus mengingatkan pengunjung agar tidak mendekat ke lokasi seruling
samudra, apalagi kondisi ombak sedang meninggi. Apalagi, jumlah pengunjung di
pantai tersebut meningkat drastis.
Itu bukan kejadian yang pertama. Pada Agustus tahun lalu,
seorang pengunjung juga tewas saat selfie di salah satu tebing di Klayar. ’’Kami
terus ingatkan agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak mendekat ke titik-titik
bahaya,’’ ujarnya.
sumber:http://www.jpnn.com/read/2015/07/22/316281/Inalillahi...Gara-gara-Berselfie-tak-Hati-hati,-Ini-Jenazahnya-?ref=yfp