Masih ingatkah Anda dengan Film di era-70 yang berjudul Ali Topan Anak Jalanan ? Ya, ini adalah kisah hidup pemeran utamanya, Junaedi Salat.
Hidup Memprihatinkan
Sebelum menjadi seorang aktor terkenal, Junaedi Salat
adalah pria yang hidupnya sangatlah memprihatinkan.
Untuk memenuhi kebutuhan perutnya saja ketika itu ia harus pontang-panting menjalani satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya
Untuk memenuhi kebutuhan perutnya saja ketika itu ia harus pontang-panting menjalani satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya
"Bisa
makan sehari sekali saja sudah cukup. Hidup kok menderita amat
ya…Pantesan orang bilang, sekejam-kejamnya ibu tiri, lebih kejam
ibukota. bener juga gitu ya… Jadi terpaksa saya jalanin dengan apa
adanya," ujarnya.
Datangnya Kesempatan Merubah Kehidupan
Suatu ketika boss dimana ia bekerja mengajak Junaedi untuk bermain film. Meski awalnya terkejut, ia pun mengambil tawaran yang diberikan kepadanya.
"Boss
saya itu sebenarnya bernama Temmy Effendi, suami dari Rahayu Effendi.
Saya terkejut sekali, suatu kali dia ngajak saya main film. "Udah sekarang kamu mau film gak?",
"Saya pikir apa salahnya ya, dapat kesempatan, uangnya juga gede"
Walau tidak memiliki target apa-apa, ternyata ia terpilih bermain sebagai pemeran utama di film pertamanya.
"Pokoknya hari itu sedang ada audisi…nah saya tidak menaruh harapan untuk main film.
Saya langsung kok terbayang "rumah itu pasti kotor, banyak debu. Jadi
saya otomatis aja, masuk ke pintu, buka lihat-lihat, terus
pegang-pegang, banyak debu, ngambil bulu ayam, saya bersih-bersihin,
gitu…Suruh ngucapin dialog, ngucapin apa adanya aja ternyata pilihan
jatuh ke tangan saya. Langsung dapat peran utama"
Ketenaran, Uang, dan Wanita Datang
Setelah berhasil memerankan berbagai film dan menjadi pemeran utama Ali Topan Anak Jalanan, ia pun semakin eksis dalam berbagai bidang.
"Tahun
77 adalah tahun selebritis saya di dalam berbagai bidang. Pertama main
Ali Topan, orang kenal saya. Yang kedua, tahun 77 saya bikin vokal grup
sama Guruh Soekarno Putra, Suara Mahardika. Yang ketiga saya buat album
yang judulnya Sabda Alam, itu juga booming. Akibatnya saya semakin dikenal dan sejak saat itu saya tak pernah cari uang, uang cari saya"
"Perempuan
mah gak usah dicari, dicari malahan. Ngajakin kencan, ngajakin jalan,
macam-macam. Apalagi kalau kita syuting di luar kota, uhhh...begitu break, masuk hotel, ya udah tinggal milih aja. Menjadi tujuan saya ya uang dan wanita"
Menikah Dengan Wanita Pujaan Hati
Wanita datang silih berganti dalam hidupnya, namun kali ini ada yang berbeda saat ia bertemu dengan wanita
yang menjadi pujaan hatinya. "Saya disitu istilahnya koordinator musik.
Mau ngga mau kita komunikasi. Dia pemain piano, saya sering komunikasi.
Waktu saya ajak bicara, nanggapinnya enak, sopan, baik. Saya menyatakan
lah, saya suka gitu ya dan dia menerima"
Mereka
akhirnya memutuskan untuk menikah, namun pernikahan tidak lah seindah
Junaedi yang diharapkan. "Sementara saya menikah kayak gitu, gak bisa
apa-apa. Maki dengan omongan yang kasar"
"Kalau
lo di mata Tuhan baik, lo pasti ke surga; kalau lo di mata Tuhan jahat,
lo biar pun 1000 kali ke gereja, lo tetap juga lo ke neraka, sama aja.
Hidup sehari-hari harus gimana lo. Jadi, yang penting hidup baik. Kalau
kita sama-sama hidup baik, kita pasti ke surga,"
Main Perempuan Lagi
Dia pun tidak kuasa dengan nafsu liarnya dan Junaedi pun kembali jatuh ke wanita
lain. "Meski sudah punya istri, ya tetap main perempuan. Di luar sana
kan banyak yang masih berbodi gitar Spanyol. hahaha.... dan itu dunia
lama saya dulu. Jadi, buat saya masuk ke dunia seperti itu biasa aja"
Layaknya seorang aktor
yang memerankan sebuah peran, ia sangat pandai bersandiwara. Namun
bagaimana jika keadaannya seperti ini. "Jadi kalau saya pulang syuting
atau apa, saya lihat dia sudah di rumah. Makanan sudah tersedia,
semuanya sudah tersedia. Pokoknya enak lah jadinya rasanya. Melayani
suaminya yang gak jelas, dia lakukan. Dia ngelayanin saya, dia masak,
masakannya enak, pinter masak lama-lama dia. Pokoknya berubah lah dia
menjadi lemah lembut. Rupanya dia juga sering berdoa buat saya"
"Disitulah mungkin Tuhan mulai bekerja"
Apakah peristiwa ini dapat mengubah kehidupannya?
Menemukan Jalan Kebenaran
"Sekitar
2 malam, saya sedang tidur, rumah saya pintunya digedor. Saya terbangun
kaget. Saya pikir siapa nih orang kurang ajar. Saya buka pintu, gak ada
orang, sepi, kosong, lalu saya tutup lagi. Saya ngelamun di sofa, "Ini
yang gedor benaran gak ya, kedengaran kok pintu digedor, tapi kok gak
ada orang", lagi saya ngomong-ngomong mikir gitu ya ada suara yang
bicara sama saya (Carilah kebenaran maka kamu akan diselamatkan)"
"Saya
bingung juga dengan kata-kata itu, apa ini kebenaran. Apa saya gak
bener gitu hidupnya. Tapi saya pikir, ah emang gw pikirin. Ya udah, saya
tidur lagi, Nah, pagi-pagi tuh kata-kata itu terus terngiang di hati.
Kata-kata itu saya tidak tahu datang dari mana, malaikat kah yang
ngomong atau Tuhan kah yang ngomong, yang jelas kata-kata itu tertancap
di hati saya. Saya pengen tahu apa itu kebenaran. Lantas saya cari dari
berbagai agama"
Lalu,
dengan cara apa ia akan menemukan jalan kebenaran yang selama ini ia
cari? Mungkin kah kitab yang dimiiki istrinya bisa menjawabnya?
"Istri saya tidak tahu sama sekali. Terus sembunyi-sembunyi, saya ambil lagi, saya baca..."Yesus""
Entah
apa lagi yang harus ia lakukan. Baginya, sulit untuk mengerti sebuah
jalan kebenaran. "Itu dalam sebuah kendaraan dimana saya mau pergi
rekaman, saya bawa mobil dan saya tanya, "Yesus, Engkau ini Tuhan atau
bukan?" Saya gak tahu itu, air mata saya turun, nangis, ada penyesalan
yang luar biasa dan saya merasakan Tuhan memeluk saya dan ada satu
perkataan yang saya dengar waktu itu, "anak-Ku yang hilang""
"Dia
berkata, "Aku lah Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat dunia, kalau
kamu tidak percaya, kamu mati" Jadi saya terima Dia dan saya nangis
sehabis-habisnya. Lalu Tuhan kasih film, berapa ratus
kali saya berzinah, perempuan A perempuan B, digambarin semua. Dosa saya
itu digambarin semua. "Ini yang kamu lakukan dan kamu binasa karena
ini". Saya terima Dia. Terus ada rasa damai di hati. Hidup itu indah,
tenang tentram..Yesus, Yesus terima kasih Tuhan, terima kasih"
"Saya pikir dulu kalau saya jadi orang kaya, saya terkenal, itulah hidup yang indah. Ternyata hari itu saya menemukan suatu kehidupan yang terindah di dalam hidup saya dimana saya menemukan rasa damai, yang susah diceritakan ya"
"Saya
nangis, istri saya peluk saya. Dia bingung, "Kenapa kamu nangis? Ada
masalah?" Saya bilang ngga. "Kenapa kamu nangis?" Ya itu saya ceritain
peristiwa itu, terus istri saya peluk saya dan dia nangis. Dia bersyukur
kepada Tuhan karena doanya selama ini dijawab"
Hidup Baru di Dalam Yesus
Sosok Yesus telah mengubah kehidupannya
hingga ia pun semakin bertekun dalam sebuah pengajaran akan firman
Tuhan. "Di dalam Yohanes 14 ayatnya yang keenam, Yesus berkata, "Akulah
Jalan dan Kebenaran dan kehidupan. Tidak ada seorang
pun dapat datang kepada Bapa, tanpa melalui Aku". Baru saya tahu yang
saya cari selama ini, kebenaran itu apa. Baru saya tahu Yesus itu
kebenaran"
"Jawaban itu memang ada di Yesus. Ketika kita menerima Yesus, kita itu diberi surga. Surga itu tidak ternilai. Kita punya uang
500 triliun juga tidak bisa masuk surga kok. Berarti itu suatu
pemberian yang mulia, yang sangat mahal. Yang mahal aja Tuhan kasih,
masa cuma yang ecek-ecek Tuhan gak kasih ? Itu keyakinan saya""
"Satu
hal kalau kita mau maju ke depan, kita jangan tengok-tengok ke
belakang. Tuhan gak mau itu...Saya bersyukur sekali Tuhan itu baik.
Sebagai keluarga yang sudah dimenangkan, diselamatkan, ucapan syukur
saya dan bapak, hanya bagaimana untuk menyenangkan hati Tuhan lewat
sikap hidup, lewat pelayanan yang Tuhan berikan kepada kami," ungkap
Elizabeth Menik S, istri Junaedi Salat.
"Jadi
saya tidak takut miskin, tidak takut melarat, tidak takut apa pun
karena saya punya Bapa yang menjamin hidup saya. Saya punya Tuhan yang
sangat baik, yang mencukupi kebutuhan hidup say, yang sanggup mengadakan
yang tidak ada menjadi ada, yang tidak mungkin menjadi mungkin, ya itu
Dia Yesus namanya dan Dia lah kebenaran yang sejati," ujar Junaedi Salat mengakhiri kesaksiannya.
disadur dari : http://www.jawaban.com