Telah banyak kisah dan cerita mengenai dampak dari Narkoba
yang membelenggu para keluarga. Banyak yang berakhir duka, namun tidak
sedikit yang pulih dan bersukacita karena mukjizat dan pengampunan dari Tuhan.
Seperti yang dialami oleh Ibu Usdety kala ketiga anaknya harus menjadi pengguna narkoba.
Seperti yang dialami oleh Ibu Usdety kala ketiga anaknya harus menjadi pengguna narkoba.
Berawal
pada suatu hari kala ketiga anaknya masih duduk dibangku sekolah dasar,
seusai pulang sekolah mereka berkumpul didalam kamar. Curiga karena
tidak ada suara dan aktivitas yang terdengar, Ibu Usdety
menghampiri kamar dan mengetuk pintu untuk mengetahui apa yang sedang
dilakukan. Betapa terkejutnya dia ketika melihat didalam kamar, ketiga
anknya dan teman-temannya sedang menggunakan narkoba.
Beranjak
dewasa, ketiga anak Ibu Usdetty menjadi pribadi yang suka memberontak.
Terutama ketika meminta uang, mereka dapat memaksa sang ibu untuk
memberikannya. Hal ini seringkali membuat Ibu Usdety marah dan naik pitam. Ada satu situasi dimana emosi tidak terkendali akibat kelakuan sang anak, Ibu Usdety
memukul, membenturkan kepala anaknya ketembok dan juga menendangnya.
Sang anak pun bukan sadar malah mengancam-mengancam sang ibu, bahkan
keluar dari rumah.
Bahkan
pernah sang anak bersandiwara dengan menelepon sang ibu bahwa dirinya
sedang disandera oleh seseorang dan meminta sang ibu untuk menyerahkan
sejumlah uang untuk menebus dirinya. Merasa ketakutan dan ingin agar
anaknya selamat, Ibu Usdety segera menyerahkan uang.
Namun ketika uang telah diserahkan, yang ada hanyalah sang anak memakai
uang tersebut untuk menggunakan narkoba lagi. Penyanderaan itu ternyata hanyalah skenario belaka agar mereka dapat terus menggunakan narkoba.
Segala
cara telah dilakukan oleh Ibu Usedty agar sang anak sembuh dari
ketergantungan. Namun semuanya terasa sia-sia karena ketiga anaknya
telah jauh terperosok dalam jurang maut. Bahkan Dave,
anak pertamanya harus mengalami kejadian yang mengancam keselamatan
nyawanya sendiri. Dirinya mengalamo overdosis, diantar oleh sebuah becak
kerumahnya dengan kondisi tidak sadarkan diri dan diketemukan didalam
sebuah comberan.
Dave
segera dibaringkan ditempat tidur. Anak-anaknya yang lain segera
membantu untuk menyadarakan Dave. Namun semuanya berkata bahwa Dave
sudah tidak ada lagi (tidak bernyawa). Disinilah Ibu Usdety
merasa mendapat sebuah pukulan yang hebat. Meninggal karena sakit
adalah hal yang masih bisa diterima. Namun meninggal karena overdosis narkoba, adalah hal yang tidak bisa diterimanya.
"Ada
satu kekuatan, satu keyakinan dengan sangat tenang saya menghampirinya.
Sembari saya coba pegan badannya, mendekatkan telinga ke dadanya,
memang nggak ada ternyata. Saya hanya gini " Tuhan kehendakmu itu baik" dan tidak terpikir bahwa anak ini hidup atau mati," ungkap Ibu Desty.
Namun
mukjizat itupun terjadi. Dave tersedak dan dapat sadar kembali. Hal ini
merupakan hal yang begitu memberkati Ibu Usdetty. "Saya bersyukur, saya
bermazmur dan puji Tuhan. Disitulah saya bisa mengungkapkan perasaan saya. Saya tumpahkan banget (perasaan bersyukur)"
Namun hal tersebut tidak membuat jera Dave dan kedua adiknya, lagi-lagi mereka menggunakan narkoba. Hal yang membuat Ibu Usdety jengkel dan marah, bahkan ingin agar perasaan sayang kepada mereka menjadi hilang. Namun dirinya tetap mendapat kekuatan dari Tuhan untuk menghadapi hal ini.
"Saat
hati saya sudah lelah, saat hati saya udah nggak kuat lagi untuk
mengasihi, berjuang dan berkorban untuk mereka, ada satu kasih pengganti
yaitu kasih Kristus, yang masuk kedalam hati saya dan memperkuat saya
lagi. Dan ketika saya menyadari, saya tahu bahwa itu adalah kasih Tuhan sendiri. Tuhan gak mau anak-anaknya binasa. Dan salah satunya adalah anak saya sendiri."
Salah satu yang terus menguatkan dirinya adalah, penyerahan diri melalui senbuah doa. Doa Ibu Usdety kepada anaknya bertahun-tahun terjawab ketika ketiga anaknya berhenti total dari narkoba. "Apa yang engga mungkin, bagi Tuhan
menjadi mungkin. Walaupun begitu kelam, begitu berliku-liku dan begitu
pahit perjuangan saya, tetapi ada satu sisi yang saya terima, karena
ketika saya tidak mampu, ada Tuhan yang memampukan saya."
disadur dari : http://www.jawaban.com