Datang ke Ibukota Jakarta, Farida Serang
muda hidup di dunia malam Jakarta. Pekerjaan sebagai wanita pendamping
tamu di tempat karaoke pun ia ambil untuk memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.
Walau hidup bersama dengan pamannya dan keluarga, tetapi Farida sudah bertekad untuk mencari uang sendiri karena ia tidak ingin membebani siapa pun juga.
Di rumah tersebut, ia pun berkenalan dengan Irwan,
anak dari pamannya. Awalnya hubungan antara mereka adalah hubungan
saudara biasa saja. Namun, berjalannya waktu mereka semakin dekat
seiring dengan seringnya Irwan memberikan perhatian kepada Farida.
Suatu hari, di saat keadaan rumah sedang sepi, Irwan mendatangi kamar Farida yang tidak terkunci. Dimulai dengan rayuan-rayuan, kedua anak manusia ini pun akhirnya melakukan hubungan badan.
Berpikir tidak terjadi apa-apa, keduanya pun menjalani kehidupan seperti biasanya. Namun, empat bulan kemudian, Farida yang kala itu sedang berada di tempat karaoke dimana ia bekerja mengalami mual-mual.
Merasa
ada yang tidak beres, ia pun melakukan cek kehamilan menggunakan test
pack. Dan benar dugannya, ia hamil. Sejurus kemudian, ia pun menghubungi
Irwan dan memberitahukan keadaannya.
Setelah mengabarkan hal itu, Farida lalu segera mencari cara untuk menggugurkan janin yang ada di dalam kandungnya, tanpa sepengetahuan Irwan.
Dengan minum jamu dan obat-obatan pelemah janin, ia berharap janinnya
tidak berkembang besar dan bahkan hadir ke dunia. Namun, semua itu
sia-sia.
Singkat kisah, pihak keluarga pun mengetahui kehamilan Farida dan apa yang terjadi dengannya dan Irwan.
Mereka semua pun menjadi marah besar kepada dua sejoli ini. Akan
tetapi, dengan berat hati mereka pun menyetujui menikahkan mereka
berdua.
Lima tahun setelah menikah, kehidupan Irwan dan Farida bukan bertambah baik. Keduanya justru masuk ke dalam lubang dunia narkoba. Bahkan parahnya, Farida demi mendapatkan barang haram ini menjual tubuhnya ke salah satu tamu karaoke yang telah lama ia temani.
Tanpa rasa bersalah, ia pun menggunakan uang dari tamu tersebut untuk membeli narkoba.
Momen Perubahan
Hari lepas hari keadaan rumah tangga Farida dan Irwan terus bertambah buruk. Meski tidak bercerai, tetapi mereka sudah seperti pasangan yang tidak sehat lagi.
Entah ada angin apa, kakak dari Farida
mengunjunginya pada waktu yang ia tidak duga-duga. Di dalam pertemuan
tersebut, sang kakak pun menasihatinya agar ia bertobat dan kembali
kepada jalan Tuhan Yesus.
Teguran ini ternyata tak dihiraukan Farida. Ia tetap hidup seperti ia hidup saat itu. Namun, ini tak bertahan lama.
Satu bulan dari kejadian tersebut, batin Farida
berteriak. Ia merasakan cukup sudah dengan semua pencarian barang haram
itu. Ia pun memutuskan mulai hari minggu untuk pergi beribadah.
Perlahan tapi pasti, kehidupan Farida mengalami perubahan yang positif. Sang suami, Irwan, yang pada pertamanya merasa aneh dengan tingkah sang istri pun mengikuti kegiatannya di hari minggu.
Sungguh luar biasa kuasa Tuhan. Di tempat itu untuk pertama kalinya, Irwan mengalami jamahan Tuhan yang dahsyat. Kedamaian yang selama ini ia cari, ia temukan disana.
Tahun 2001, Farida dan Irwan memutuskan untuk tidak memakai narkoba lagi. Berbagai tantangan mereka hadapi. Godaan dari pada tetangga untuk menawarkan narkoba, dengan sopan mereka tolak.
Akan tetapi, selesai masalah ini bukan lah akhir dari persoalan rumah tangga Farida dan Irwan. Ada satu hal lain yang harus mereka selesaikan, yakni hubungan badan yang pernah dilakukan Farida dengan seorang tamu karaokenya di masa lalu
Benar, ketika ini disampaikan Farida, Irwan begitu kaget. Ia bahkan tidak terima dengan fakta tersebut. Dengan perasaan marah, ia meninggalkan sang istri.
Perasaan Irwan
saat mendengarkan pengakuan sang istri begitu hancur lebur. Rumah
tangga mereka sepertinya tidak akan bertahan lama kembali. Hanya, Tuhan
ternyata punya rencana yang indah bagi rumah tangga mereka.
Kala bertemu dengan kakak dari Farida, Irwan mendapatkan teguran yang menyentak dirinya. Ia tersadar bahwa apa yang terjadi kepada istrinya, tak lepas juga dari peran dirinya selama ini.
Dengan
perasaan bersalah, ia pun mendatangi istrinya dan memohon maaf akan
tindakannya tersebut. Suasana saling mengampuni pun terjadi disaat itu.
Kini kehidupan Farida dan Irwan sungguh harmonis. Suasana kasih sangat begitu terasa hari-hari ini diantara mereka.
Meresponi apa yang telah terjadi di dalam kehidupannya, Farida pun menyatakan rasa terima kasihnya kepada Tuhan Yesus.
"Karena firman-Nya saya tahu bahwa semerah apapun dosamu,
Dia pasti sanggup memutihkan seperti salju. Saya percaya itu. Saya pun
sangat mengucap syukur karena Dia telah mengangkat saya dari lumpur dosa."
disadur dari : http://www.jawaban.com