Ruth Manurung adalah pemimpin geng motor
wanita yang tidak pernah takut kepada siapa pun juga. Sebagian besar
hari-harinya selalu dipenuhi perkelahian dengan kelompok lain.
"Dari muda saya sudah jadi ketua geng ya. Anggota geng saya tuh betul-betul harus pintar, cantik, dan berani terutama berani menghadapi cowok-cowok yang aneh-aneh,"
"Gak kesenggol aja kita tusuk, apalagi kesenggol. Ya, jadi senggol bacoklah. Hampir tiap hari kami kerjanya ribut"
Oleh karena aktivitas di jalanan tersebut, ia dan geng motornya kerap menjadi incaran grup lain untuk dihabisi, bahkan oleh geng motor orang terdekat di keluarganya sendiri. "Pasti lah musuh banyak ya, tapi geng yang paling ingin menghabisi geng saya justru salah satunya dari geng abang saya sendiri,"
Masa kecil Ruth
Bumbu-bumbu permusuhan antara Ruth dengan abang-abangnya sudah terlihat sejak kecil. Perlakuan istimewa yang diterima Ruth dari papanya membuat ketiga abangnya menjadi iri hati.
"Kalau perbedaan sikap kasih sayang itu memang melekat kepada adik saya, Ruth. Karena kenapa ? Dia adalah anak perempuan satu-satunya. Jadi rasa kasih sayang itu lebih banyak ke Ruth, sedang kita nih standard aja," ujar Yansen, abang kedua Ruth.
"Saudara
kandung saya melihat ketidakadilan yang dilakukan oleh papa saya,
mereka punya dendam itu, ya dilampiaskanlah kepada saya di saat saya
tidak diajak pergi bapak mama ke luar. Saya biasanya dihajar," tutur Ruth.
"Abang
pertama yang saya rasakan sekali tangan besinya. Saya mau melawan, saya
tidak bisa karena biar bagaimanapun saya lebih kecil dari mereka,"
lanjut ibu dari dua anak ini.
"Namun, saya bersyukur memiliki seorang papa karena disaat seperti itu papa menjadi pembela saya. Di mata saya, papa itu udah hero lah, paling sempurna karena saya memang diperlakukan sempurna"
Kehilangan sosok Papa
Namun, pembelaan yang diberikan sang papa kepada Ruth
tidaklah berlangsung lama. Karena menderita sakit tertentu, sang
penolongnya selama itu akhirnya meninggalkan dunia hingga
selama-lamanya.
"Saya
sangat kecewa, sedih dan betul-betul kehilangan. Ternyata saya akhirnya
ditinggalkan papa dan saya jadi seperti layangan putus"
"Saat
papa saya meninggal itu berbarengan dengan abang saya yang pertama
Harison dinyatakan naik kapal. Saya pikir dengan kepergian papa,
abang-abang saya justru sayang dengan saya, tapi ternyata tidak malah
makin menjadi-jadi. Jadi rasa marah itu saya lampiaskan ke luar"
Mencari Uang Sendiri
Kepergian sang papa tidak hanya membuat Ruth muda kehilangan rasa aman, tetapi juga uang pendapatan. Dan untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan hidupnya, Ruth muda akhirnya memutuskan untuk menjual narkoba dan berjudi.
"Saya
memang bandar. Saya bisa kasih orang segala macam kesenangan, tetapi
saya merokok pun tidak. Dapat uang, tetapi saya tidak diperbudak oleh
narkoba itu sendiri. Saya punya nama karena itulah nilai kesombongan
saya "
Kenakalan
masa mudanya ini pun semakin menjadi-jadi. Urusan selimut tidur bagi
para pria hidung belang pun ia ambil sebagai sumber datangnya uang. "GM
lah, General Manager alias germo. Istilahnya ayam kampung
itu ya yang masih virgin lah, masih perawan..Ayam broiler ya sudah
tidak virgin lagi. Jika harga cocok transaksi terjadi, saya bisa adakan.
Jadi saya merasa bahwa uang itu hal kecil buat saya"
Mendirikan Geng Motor Tandingan
Usaha untuk menyaingi abang-abangnya ternyata belum lah cukup. Ruth membuat geng tandingan untuk membalas dendam atas apa mereka telah lakukan kepadanya.
"Dan kami bikin geng perempuan, tapi nyatanya ada cowok-cowok yang ngikut"
"Musuh
saya ya abang-abang saya juga akhirnya. Saya lihat lah itu film-film
kungfu, bagaimana harus adakan pembelaan di saat kita sebagai perempuan
kondisinya terjepit. Kami punya geng harus menjadi pemenang"
Memakai "Topeng" di Rumah
Lain
sikap di jalan, lain sikap di rumah. "Saya kalau di rumah, ya masih ada
sandiwara, dalam arti saya harus bersikap manis-manis karena mama saya
wanita sederhana"
"Jadi
di rumah, tenang-tenang saja, tidak ada persoalan apa pun. Saya pikir
anak-anak saya akur karena tidak pernah berantem," kata Dameria
Sulastri, Ibu Ruth.
Abang Pertama Berubah
Foya-foya dan premanisme terus dijalani, namun kedatangan abang pertamanya mengusik hidup Ruth.
"Kaget karena abang saya itu pulang dengan sikap yang berbeda. Dari
yang saya hadapi dulu dengan tindak kekerasan, ternyata abang saya
kembali dengan kelemahlembutan"
"Tuhan
membawanya bermimpi, di saat ia berada di kapal. Mimpinya itu ia
bertemu dengan Yesus katanya. "Kalau kamu mau berubah nasibmu dan
keluargamu hendaklah kamu tinggalkan duniawi dan kami kaget semua karena
ia meninggalkan semua pekerjaannya"
"Buat saya sangat aneh sehingga saya meremehkan. Bukannya saya tobat,
saya malah tambah gila. Saya sibuk balap liar, sana-sini, taruhan. Saya
gak ada rasa takut, justru saya celakain itu siapapun yang bertaruh
dengan saya."
Kecelakaan Motor
Suatu hari, ketika sedang mengendarai motor dalam kecepatan sedang, tiba-tiba Ruth mengalami kecelakaan yang cukup parah.
"Sedang naik motor, tidak terlalu ngebut juga, tiba-tiba truk di depan berhenti dan saya masuk kolong truk, saya langsung sekarat"
Selama tak sadarkan diri, tidak pernah Ruth
membayangkan saat terbangun ia akan melihat sesuatu yang mustahil.
"Saya merasa tersentuh saat mengetahui bahwa abang saya terus
mendampingi di saat saya sedang sekarat"
"Tidak
mengerti juga, ini yang sangat-sangat keras ini kenapa datang sudah
berubah drastis. kelembutannya tuh terpancar sekali dan terus berusaha
menjadi teladan buat kami, adik-adiknya yang empat. Jadi saya merasakan
sekali bahwa betul-betul abang ini melewati perubahan yang sangat
serius"
"Dari
kecelakaan itu saya menyadari bahwa hidup ini singkat sebetulnya,
berarti saya tidak bisa begini terus. Saya ikuti saran dari abang saya
tetapi itu tidak berlangsung lama"
Abang Ketiga Bertobat dan Pernikahanku
Di kala Ruth kembali kepada jalannya yang lama, ia melihat sebuah hal yang diluar pikirannya.
"Keanehan
terjadi lagi, saya pikir ini virus apa lagi yang menyerang keluarga
kami. Sudah abang saya yang pertama berubah, ini yang ketiga juga
berubah. Saya saja yang harusnya mengalami kecelakaan, insyaf, faktanya
masih gila lagi. Eh, ini abang saya, kelihatan sekali insyafnya. Saya
merasakan aneh karena bukannya saya yang tobat, malah abang saya yang tobat duluan"
Tak mau ambil pusing dengan keanehan abang-abangnya, Ruth
justru memutuskan untuk menikah. "Sampai saatnya saya married, saya
merasakan bahwa saya sudah menemukan tulang rusuk yang pas karena kami
satu genk, sudah tahu belang-belangnya, tetapi ternyata di belakang hari
saya merasakan bahwa saya bukannya ketemu tulang rusuk tetapi tulang
rusak. Jadilah pergolakan itu sepanjang rumah tangga kami lima tahun
pertama"
"Semua
orang saya bisa hajar, hantam, pukul, tusuk, tetapi selama terjadinya
KDRT, saya tidak bisa dan tidak mau memang melakukan perlawanan. Saya
melihat rumah tangga papa mama bahwa saya harus taat kepada suami saya
selaku pimpinan rumah tangga kami"
"Cuma bisa menerima, saya menangis, menyesali nasib saya bahwa ternyata saya salah menikah dengan suami saya ini"
"Ya, saat itu memang hubungan kami dengan Ruth itu agak renggang. Terlihat di depan kami, ia dipukuli sehingga naluri sebagai seorang kakak, kami membela dia"
"Saya
merasakan luka batin yang sangat karena ternyata sepanjang hidup, saya
mengalami kekerasan. Hanya cuma beda judul aja, dulu saya menerima dari
abang-abang saya, sekarang suami saya"
"Saya terharu juga karena abang-abang saya akhirnya membela saya"
Pertobatan
Namun pembelaan abang tidaklah cukup menyembuhkan luka batin Ruth.
"Saya sudah capek mengalami KDRT sehingga saya sudah beberapa kali
berusaha bunuh diri antara lain dengan minum obat banyak-banyak"
"Ini
adalah satu dampak tabur tuai dari kehidupan yang dulunya saya jalani
selama ini. Yang dulunya saya sangat sadis sampai akhirnya saya
dikondisikan saya menerima kembali kesadisan itu dari orang yang paling
dekat dengan saya"
"Kekerasan
ini tidak boleh terus. Jadi apa anak-anak ini kalau orangtuanya rusak,
tetapi saya tidak tahu bagaimana keluar dari situasi seperti ini? Sampai
saya membuka hati, membuka diri, saya coba share dengan abang saya"
""Abang
saja bisa berubah, kenapa saya tidak bisa berubah?" Saya kaget dan
terharu ternyata abang meminta maaf kepada saya. Nah secara ukuran rasio
tidak mungkin abang saya yang keras ini mau melembutkan hatinya dan
minta maaf kepada saya, adiknya. Tetapi ternyata itu semua di luar
jangkauan pikiran saya"
"Saya
merasakan bahwa kelakuan saya yang gila-gilaan di masa lalu,
kesombongan, kemunafikan, konsumtif yang berlebihan sampai ke urusan
sadis, kekerasan, dendam ternyata tidak ada artinya malah itu semua
membuat saya terpuruk"
"Abang
saya udah ulang-ulang memang menyampaikan supaya saya berserah sungguh
back to Jesus karena hanya Yesus yang dapat mengubah hidup kita"
"Saya
menyadari, menginsyafi dengan sungguh bahwa Tuhanlah yang harus
betul-betul mengatur hidup saya seluas-luasnya. Sampai akhirnya saya
memutuskan terima Yesus seutuhnya dan saya tinggalkan semua
kecemaran-kecemaran di masa lalu untuk mengikut Yesus selamanya"
"Saya melihat abang saya selama ini berdoa untuk saya, saya juga mau melakukan hal yang sama bagi kehidupan suami saya"
Setelah lima tahun akhirnya Tuhan menjawab doa Ruth untuk suaminya. Tuhan juga mengubahkan hati Ruth yang penuh kebencian menjadi penuh dengan kasih. "Saat saya merendahkan hati saya, membuka hati saya, saya dengan tulus mengampuni abang saya. Pertama bang Harison, bang Heriyansen, bang Sosor. Saya dimampukan untuk mengampuni mereka semua"
"Abang
Harison itu begitu menginspirasi kami, adik-adik disini terutama dari
rasa tanggung jawab dia. Itu tanggung jawabnya tinggi. Kemudian yang
kedua, abang saya pernah bilang bahwa kalau satu orang bertobat maka seisi rumah diselamatkan"
Melayani Suku Terasing di Papua
Ruth, suami, serta kedua abangnya terpanggil untuk membantu suku-suku terasing di Papua. Ia juga beberapa kali mengajak kedua anaknya untuk melayani di sana. "Setelah saya mengenal suku-suku di Papua itu, saya menjadi mengerti mengapa mama saya mengabdikan hidupnya disana karena di suku-suku terasing di Papua itu sungguh membutuhkan pertolongan dan sangat jarang sekali orang yang mau ke sana," aku Yosua Murid Yesus, putra dari Ruth Manurung.
"Saya
merasakan Yesus bekerja melalui saya untuk melayani sesama,
menyampaikan kasih Tuhan, dan ada bersama-sama dengan mereka. Saat lapar
beri makan, haus beri minum, telanjang beri pakaian, seorang asing
memberikan tumpangan karena kasih Yesus menutupi banyak sekali dosa dan
hanya kasih Yesus yang mampu mengubah segalanya" ungkap Ruth menutup kesaksiannya.
Sumber Kesaksian :Ruth Manurung