Triad, salah satu organisasi kriminal besar yang berbasis di Hongkong. Pengaruh mereka selalu tersembunyi di dalam kegelapan.
"Hal terburuk dalam Triad adalah pengkhianatan. Siapapun yang melakukannya akan mati," ungkap Teddy Hung, mantan pimpinan Triad mengawali kisah hidupnya.
Dalam organisasi ini, Teddy memimpin bisnis pencucian uang, obat-obatan, prostitusi dan segala bisnis ilegal lainnya. Harta dan kekuasaan Teddy miliki. Kemanapun ia bepergian, Teddy selalu mendapatkan layanan yang terbaik.
Di awal berdirinya, Triad mendapat dukungan dari pemerintah Taiwan sebagai alat bertahan dari serangan Cina.
"Saya dapat mengatakan bahwa Triad
sangat tegas dan memiliki sistem yang terorganisir. Ketika saya pertama
bergabung, tujuan saya ingin menjadi orang yang sangat spesial dan
hebat. Dan jalan tercepat untuk mencapai hal tersebut pada waktu itu
adalah lewat jalan mafia dan organisasi Triad. Mungkin orang-orang berpikir bahwa orang yang bergabung dengan Triad adalah orang yang tidak punya karakter namun sebenarnya saya pastikan orang-orang di dalam Triad adalah orang yang berkarakter dan bukan orang sembarangan. Orang merasa takut kepada Triad
karena apa yang kami lakukan selalu dalam kegelapan dan kami semua
memiliki integritas dalam menjaga rahasia sehingga orang takut dan
hormat kepada kami. " ungkap Teddy.
"Semua
anggota organisasi diberi kode nomor. Dan nomor saya 415. Tugas saya
memimpin setiap operasi di lapangan. Saya berurusan dengan perekrutan
orang, menyelesaikan setiap masalah anggota di lapangan, memikirkan
bagaimana memperluas jaringan," ungkap Teddy mengisahkan peranannya
dalam organisasi Triad.
Teddy berada di puncak kekuasaan, namun bukan berarti ia lepas dari masalah.
"Ada polisi dari Inggris, beberapa kali selalu datang dan mengganggu bisnis kami. Hongkong
waktu itu masih di bawah kekuasaan Inggris sehingga polisi itu
menggunakan kekuasaannya untuk menangkapku terlebih dahulu," ujar Teddy.
Namun penjara tak menghalangi sepak terjang Teddy dalam memimpin organisasi Triad. Teddy mengurus bisnisnya dari penjara.
"Saya
dipenjara di sebuah penjara yang sudah terbengkalai. Sehingga yang
pertama saya lakukan adalah merenovasinya agar menjadi tempat yang lebih
baik untuk saya tinggali. Saya mengeluarkan banyak uang sehingga saya
dapat berbisnis obat dan melanjutkan bisnis saya di penjara," kisah Teddy.
Di balik
kesangaran dan ketenangan sikapnya, tidak ada yang tahu bahwa
sebenarnya Teddy mengalami depresi berat. Yang diinginkannya hanyalah
mati! Namun kunjungan seorang pendoa sedikit banyak memberi harapan pada
Teddy.
"Pada
waktu saya di penjara, ada seorang pendoa yang sering datang mengunjungi
saya. Dan dia mengatakan sesuatu kepada saya. Orang itu berkata, "Kamu
sangat sukses dan terkenal di seluruh dunia. Tapi ketika suatu saat
nanti kamu meninggal, kamu akan dikenang sebagai apa?" Pertanyaan itulah
yang membuat saya mulai berpikir dan saya mulai merasa sangat sedih.
Yang membuat saya merasa depresi adalah saya mulai sadar, semakin saya
sukses, semakin saya merasa bersalah dan merusak hidup banyak orang.
Semakin saya sukses, saya tidak membantu banyak orang, justru saya
banyak menghancurkan hidup orang lain," ungkap Teddy mengenai awal
perubahan hidupnya.
Teddy kemudian mulai menemui banyak dokter karena ia tidak dapat tidur selama berbulan-bulan.
"Saya
selalu merasa takut. Para kekasihku berusaha menghibur dan memelukku.
Namun saya tetap merasa selalu kuatir dan takut. Entah kenapa, saya
tetap tidak bisa tidur," ungkap Teddy.
Satu malam saat tak dapat memejamkan mata, Teddy melihat Alkitab yang diberikan sang pendoa kepada dirinya.
"Saya
hanya berkata, "Yesus, jika memang Engkau benar ada, biarkan saya tidur,
maka saya akan percaya kepada-Mu". Saya memegang Kitab itu, dan sebelum
saya selesai mengucapkan kalimat itu, saya sudah terlelap di dalam
tidur," kisah Teddy.
Sejak saat itu, tiba-tiba bisnis Teddy mengalami perubahan drastis. Bisnisnya hancur total.
"Semua teman-teman saya mulai mengatakan bahwa Tuhan yang saya sembahlah yang membuat bsnis ini hancur. Mereka berkata, "Dia adalah Tuhan yang jahat, karena buktinya bisnis kita hancur satu persatu". Saya juga mulai berpikir bahwa Dia itu Tuhan yang jahat. Saya mulai kecewa kepada-Nya. Di situlah saya menjadi bingung saya harus memilih yang mana. Jika percaya Tuhan, bisnis hancur. Tidak percaya Tuhan, saya tidak bisa tidur," ungkap Teddy mengisahkan persimpangan iman yang dialaminya.
Kemudian seorang teman memberikan kalimat pencerahan kepadanya.
"Teman saya berkata, "Andai kamu memiliki anak, akankah kamu mengijinkan anakmu melakukan bisnis seperti yang kamu lakukan? Jika kamu terus berbisnis seperti itu, kamu akan menuju ke neraka". Ini adalah bukti bahwa Tuhan mengasihi saya," ungkap Teddy.
"Bukan hal yang mudah untuk melepaskan semua bisnis dan teman-teman kerja saya. Namun saya terus memohon kepada Tuhan untuk memberikan hidup yang baru dan pekerjaan baru. Dan Tuhan membuktikan, perlahan tapi pasti, saya akhirnya mampu melakukan sebuah bisnis yang bersih," ujar Teddy.
Teddy menutup semua bisnis lamanya dan merintis sebuah bisnis yang baru, sebuah klinik kesehatan elektrik, di berbagai belahan dunia.
"10 tahun sudah saya belajar bergantung pada Tuhan
dan sepanjang waktu itu banyak hal hebat terjadi dalam hidup saya. Saya
dulu merasa hati saya seperti terikat dengan rantai yang sangat berat.
Rasanya sekarang semua ikatan itu terlepas dan saya bebas," kisah Teddy
mengungkapkan kebesaran Tuhan dalam hidupnya.
disadur dari : http://www.jawaban.com
Sumber Kesaksian:
Teddy Hung