Madiasto cukup dikenal di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Di desa yang berada di ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut (mdpl), Madiasto tumbuh dewasa. Kehidupannya pun sangat dekat dengan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Dia adalah satu dari sekian banyak sherpa atau porter bagi para pendaki Gunung Semeru.
Sherpa lebih dikenal dengan experince guide atau sejenis penunjuk jalan yang cukup berpengalaman dalam sebuah pendakian gunung. Bagi sebagian orang, sherpa mungkin masih asing. Orang lebih mengenal dengan sebutan porter atau guide. Sebutan tersebut disematkan karena jasa mereka sebagai pembawa barang sekaligus pengantar para pendaki menuju puncak gunung.
Bagi Madiasto, menjadi seorang porter atau sherpa, seperti pekerjaan turun temurun. "Bapak saya juga dulu porter, sekarang sudah tidak lagi mas," ujar Madiasto saat berbincang dengan merdeka.com ketika menapaki jalur pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur, pekan lalu.
Dia cukup cekatan membantu para pendaki membawa barang. Kakinya pun cukup lincah dan kuat menapak jalan setapak. Langkahnya cukup konsisten berjalan di tengah gelapnya hutan. Meski dengan penerangan seadanya, dia mampu berjalan cukup cepat. Jika rata-rata pendaki membutuhkan waktu sekitar 4 jam dari Ranu Pani ke Ranu Kumbolo, Madiasto hanya butuh waktu 2 jam saja. Hal itu wajar jika mendengar pengalamannya menaklukkan Mahameru.
"Saya pertama kali mendaki Gunung Semeru umur 12 tahun,"katanya dengan logat khas Jawa Timur.
Kecepatan dan kekuatan porter terkadang membuat para pendaki malu. Terlebih,
mereka selalu berjalan paling depan, bahkan jauh meninggalkan para pendaki yang
larut dalam kebanggannya dan ambisinya ingin menaklukkan Mahameru.
Kekaguman juga muncul dari kesederhanaan porter yang hanya menggunakan pakaian dan sepatu seadanya. Para sherpa dari Desa Ranu Pani ini juga sangat ramah. Meski membawa beban yang berat, mereka dengan senyum ramah menyapa para pendaki yang berpapasan dengan mereka di tengah jalur pendakian. Tak tampak raut wajah kelelahan meski beban yang dibawa cukup menguras tenaga.
Bagi Madiasto, menjadi seorang porter adalah pekerjaan tetap sekaligus sampingan. Mata pencaharian lainnya adalah seorang petani. Madiasto membantu ayahnya bertani di ladang perkebunan di desa yang berada di kaki Gunung Semeru tersebut. Madiasto kembali ke ladang jika pihak balai besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup sementara aktivitas pendakian. "Kalau pendakian ke Semeru ditutup, ya kami bertani mas," ucapnya.
Hidup menyatu dengan alam telah menempa Madiasto menjadi lebih kuat menahan rasa dingin yang menjalar ke sekujur tubuh. Padahal, tubuh kecilnya hanya berbalut sweater yang tidak terlalu tebal untuk menahan suhu udara yang saat itu sekitar 10 derajat celcius. Untuk menghangatkan tubuh dari dinginnya kabut di Danau Ranu Kumbolo atau di Kalimati, Madiasto dan porter lainnya mengandalkan api unggun.
Mereka pun tak segan mengajak para pendaki untuk ikut serta menghangatkan tubuh dengan berkumpul di sekeliling api unggun. Suasana akrab dan hangat antara pendaki dan porter tergambar jelas di antara cahaya api unggun. Sambil mereguk kopi atau teh manis hangat untuk mengusir dingin malam itu.
Madiasto mengaku sudah terbiasa dengan semua kondisi alam dan tuntutan dari pekerjaannya sebagai porter. Dia menceritakan pengalamannya harus bolak balik 3 kali dalam sehari dari Ranu Pani ke Ranu Kumbolo yang jika ditotal jaraknya bisa mencapai lebih dari 30 kilometer. Untuk jasanya sebagai seorang porter, Madiasto dan kawan-kawan hanya dibayar Rp 150.000 sehari. "Itu hasil kesepakatan di paguyuban,"jelasnya.
Semua porter Gunung Semeru tergabung dan dikoordinir dalam sebuah paguyuban. Mereka bisa menggelar pertemuan sekali dalam sebulan. Semua porter Gunung Semeru adalah warga Desa Ranu Pani. Di bawah komando mas Yudi, Madiasto dan porter lainnya diajarkan untuk menjadi porter yang profesional. Mereka tidak hanya menawarkan jasa membawa barang bawaan pendaki, menjadi penunjuk jalan, membantu mengambil air, mendirikan tenda, hingga mengantar menuju puncak Mahameru saja, tapi juga arif dalam sikap. Yang utama jujur dalam bekerja dan bersikap ramah. "Termasuk ke pendaki dari luar negeri," ucapnya.
Kehidupan Madiasto dan kawan-kawan lainnya sebagai sherpa atau porter menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keindahan Gunung Semeru. Jika sebagian pendaki beranggapan bahwa mendaki gunung untuk melepaskan diri dari hingar bingar kehidupan perkotaan, tapi bagi para sherpa, mendaki gunung adalah sebuah upaya menyambung hidup.
sumber:http://www.merdeka.com/peristiwa/madiasto-kisah-sherpa-dari-desa-ranu-pani.html
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !
ARTIKEL TERKAIT :
Artikel Bebas
- Ajaib, Pasangan Lansia Ini Selamat dari Kebakaran California Setelah Berendam di Kolam Renang Selama 6 Jam
- Kata Fahri Hamzah: Kita Enggak Usah Ngomongin Ahok Lagi
- Sehebat Apakah Para Hacker Dari Korea Utara?
- Ini Dia Gaji Anies-Sandi Saat Resmi Pimpin DKI Nanti
- Peraturan Baru: Segera Registrasi Ulang Agar Kartu SIM Prabayar Anda Tidak Diblokir
- Terciduk, Pesta Seks Kaum Gay di Harmoni Jakarta
- Kalau Sudah Waktunya Tuhan, Setya Novanto Pasti Masuk Penjara!
- Hati-Hati, Pornografi Memiliki Efek Mengerikan pada Otak dan Tubuh
- Inilah 5 Ancaman Donald Trump yang Paling 'Ekstrem'
- Fakta Seks, Mengapa Pria Lebih Cepat Capai Klimaks Dibandingkan Wanita?
- ISIS Memberikan Hadiah 1 juta USD Kepada Siapa Saja yang Bisa Membunuh Gadis Cantik Ini
- 5 Presiden di Dunia yang Menolak Gaji Dari Negara
- Wow, Ahok Menang Telak dalam Twitter Polling yang Dibikin Iwan Fals
- Inilah Ramalan Nostradamus soal Nasib Donald Trump
- 7 Faktor yang Menyebabkan Anda Ditolak Saat Melamar Pekerjaan
- Jangan Kaget, Ini Dia Jenis Film Porno yang Disukai Wanita!
- Ternyata Ada Oknum Perwira Polda Metro Mencoba Merayu Jessica Wongso
- Empat Cerita Menyedihkan Jessica, Tidur Bersama Kecoak Sampai Ditelanjangi Polwan
- Ditemukan, Penjara Mengerikan untuk Para 'Budak Seks' ISIS
- 7 Barang Usang di Rumah yang Bisa Memiliki Nilai sangat Tinggi
- Inilah Enam Tipe Orang Tua yang Bisa Merusak Masa Depan Anak
- Ini Alasannya Kenapa Banyak Cewek yang Rela Mengumbar Aurat di Bigo Live
- Inilah Kekayaan Gembong Narkoba Joaquin Gezman Dari Mexico yang Membuat Orang Tercengang!
- Ciri-ciri Rumah Makan yang Menggunakan Jin Sebagai Penglaris Agar Laku Keras!
- Ini Dia 4 Tipe Stalker di Medsos