Belum lama ini, para ilmuwan
telah memberikan bukti tentang apa yang selama ini menjadi perdebatan, bahwa
browsing Facebook dan menatap layar penuh dengan status dan momen membahagiakan
orang lain membuat kita tidak bahagia.
Studi dari Denmark ini
mengungkapkan bahwa orang-orang yang kini tidak memiliki akun Facebook merasa
jauh lebih bahagia. Bagaimana bisa?
Karena ternyata, Facebook
mudah mendorong kita untuk merasakan keirian.
"Alih-alih berfokus pada
apa yang kita sesungguhnya butuhkan, kita memiliki kecenderungan untuk fokus
pada apa yang orang lain miliki," tulis pengarang studi.
Studi ini melibatkan 1.000
peserta, separuhnya ditugaskan untuk tidak membuka akun Facebook mereka selama
satu minggu, sementara separuhnya dipersilakan untuk melihat-lihat akun
Facebook miliknya seperti biasa.
Selama seminggu, 88 persen
peserta yang tidak menggunakan Facebook merasa jauh lebih bahagia.
Namun, studi tersebut bukan
pertama kalinya menunjukkan bahwa Facebook bisa membuat hati kita pilu, biru
bak laman login-nya. Banyak aspek-aspek dari browsing dan menggunakan Facebook,
yang sesungguhnya resep membuat diri menderita.
Dikutip Metro.co.uk, Kamis
(12/11/2015), inilah lima hal yang kita lakukan di Facebook, dan terbukti
membuat tidak bahagia menurut sains.
1. Melihat momen kebahagiaan
orang lain membuat jiwa kita menderita
Menghabiskan waktu berjam-jam
di Facebook, membaca mengenai aspek terbaik dari kehidupan orang lain bisa
mengantarkan kepada depresi, menurut riset dari University of Houston.
Masalah ini datang pada saat
kita melihat orang-orang yang mengunggah foto dan tulisan mengenai masa-masa
bahagia dan sukses mereka. Padahal, semua orang pernah mengalami masalah dan
saat-saat rapuh.
Dengan hanya mengunggah momen
bahagia, tanpa disadari kita membandingkan diri dengan mereka. Kita akan merasa
hancur karena kehidupan kita tidak sama dengan mereka.
Contohnya, ketika seorang
teman mengunggah foto pernikahan mereka, sedangkan kita belum menikah. Tanpa
kita sadari, kita merasa seperti kurang 'pencapaian'.
2. Mengunggah momen
kebahagiaan kita sendiri membuat teman sebal
Banyak mengunggah foto saat
berlibur? Teman-teman Anda mungkin kesal dengan Anda.
Memang ironis mengingat poin
pertama, tapi itulah kenyataannya. Sebuah studi dari Carnegie Mellon University
menemukan banyak dari kita yang tak menyangka betapa kesal orang-orang pada
mereka yang 'merendah untuk meninggi'. Coba pikirkan, mungkin Anda salah
satunya.
Orang-orang yang mengunggah
ungkapan atau gambar sedemikian sering menganggap pembaca akan senang
melihatnya, padahal 'tukang merendah untuk meninggi' terbukti paling tidak
disukai.
Masalah ini jadi makin buruk
di Facebook dibanding di dunia nyata, menurut periset. Orang-orang akan
menerima unggahan 'meninggi' dari teman-teman yang mereka tidak terlalu dekat,
atau yang tidak mereka kenal baik.
3. Sekadar membaca-baca
postingan dan tidak memposting membuat Anda sedih
Kebanyakan orang duduk sembari
melihat-lihat postingan orang lain seharian. Mereka pun menjadi iri dan tidak
bahagia. Inilah bagaimana kebanyakan orang menggunakan situs ini, periset dari
University of Michigan mewanti-wanti.
"Facebook mengacau kepada
perasaan orang-orang," ungkap pemimpin riset Ethan Kross.
Periset menemukan bahwa
orang-orang yang berulang kali mem-browsing situs secara 'pasif' alias hanya
membaca status dan unggahan akan mengalami penurunan kebahagiaan diri hari demi
hari.
Sementara, orang-orang yang
memposting di Facebook dan mengobrol dengan orang-orang, alias menggunakan
situs secara 'aktif', tidak menunjukkan penurunan yang sama.
4. Penolakan permintaan
pertemanan menyakitkan
Mengirim permintaan pertemanan
di Facebook dan ditolak sama menyakitkannya dengan penolakan di dunia nyata.
Jika Anda pernah diabaikan dan
dijauhi, serta merasa 'terasing' dan 'terkucilkan', perasaan Anda absah, karena
begitulah menurut riset. Pada era digital seperti sekarang, internet terasa
seperti tempat yang 'riil' layaknya dunia nyata.
"Jika Anda merasa buruk
karena 'dicuekin' di Facebook, Anda tidak sendiri," ungkap Joshua Smyth,
dosen kesehatan biobehavioral --studi perilaku-- dan obat di Penn State.
5. Jika memposting berita
buruk, Anda akan dijauhi
Orang-orang bisa berubah
kejam, dan di Facebook membagi berita negatif akan membuat Anda dicap sebagai
orang yang pemurung dan negatif.
Membuka Facebook hanya akan
menambah masalah bagi mereka yang memiliki kepercayaan diri rendah, dan
'berbagi' di situs berarti mereka menunjukkan masalah mereka, menurut penemuan
dari University of Waterloo.
Membombardir teman-teman
dengan berita negatif membuat mereka lebih tidak disukai, menurut studi
terbaru.
"Kami punya anggapan
bahwa Facebook akan menjadi tempat bagus untuk orang-orang memperkuat hubungan
mereka," ungkap Amanda Forest, mahasiswa S1 di Universitas Waterloo.
(Ikr/Rcy)*
sumber:http://global.liputan6.com/read/2364095/5-alasan-kenapa-facebook-bikin-merana?p=5