Minggu, 20 Januari 2013

Sejarah Kehidupan Jepang dan Motivasi Kemajuan Untuk Bangsa Lain

Bagikan Artikel Ini :
Sejarah Jepang mencatat jika negeri matahari terbit itu merupakan negara berbudaya luhur yang pantas ditiru oleh bangsa lain di dunia. Prestasi ekonomi Jepang telah menjadi bahan kajian da penelitian akademis dari institusi dan lembaga penelitian  di dunia. Indonesia, yang punya hubungan sejarah dengan Jepang hingga kini juga menjalin kerja sama dalam beberapa bidang dengan prinsip saling menghormati dan menghargai privasinya masing masing.
Kalau kita mau membaca kajian sejarah jepang, maka kita akan menemukan fakta jika negara yang punya julukan sebagai negeri sakura itu bukanlah sebuah negeri yang kaya raya, tapi secara geografis punya penampakan alam yang gersang dan tandus. Tumbuh tumbuhan sulit beradaptasi dan tumbuh subur seperti di Indonesia. Kekayaan alam Jepang pun tak seberapa bila dibandingkan dengan negara lain seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina. Di tengah keterbatasan kekayaan dan tanah yang gersang, Jepang menyulap dirinya menjadi negara paling maju di benua Asia dan pernah menduduki peringkat kedua dunia saat diukur dengan tingkat kemakmuran ekonomi
Kemajuan dan prestasi yang mengagumkan yang Jepang miliki tidak lepas dari beberapa faktor menonjol yang mempengaruhi tingkat kesukssesannya.Setelah gagal menjadi penguasa dunia di bidang militer,Jepang ingin meraih keunggulan dalam bidang ekonomi. Secara sadar segenap elemen bangsa Jepang diminta untuk melakukan percepatan diri, belajar keras sesuai dengan bidangnya dan sanggup bunuh diri ketika tidak sanggup mewujudkan cita cita utamanya. Dalam kesehariannya, bangsa Jepang tak pernah merasa menjadi bangsa yang kalah dalam berperang. Semangat bertempur pada perang dunia pertama dan kedua tetap melekat di hati rakyat Jepang. Mereka selalu menyandarkan dan berkomunikasi kesuksesan Jepang di masa lalu, saat semua negara takut dengan keunggulan dan kekuatannya. Tak ada kata kalah dalam menghadapi lawan meski mereka juga bisa menghargai arti kekalahan dan siap mengakui keunggulan musuh untuk sementara waktu. Coba kita perhatikan pola permainan para petarung dengan senjata samurai, meski telah tertatih tatih, ia tetap berjuang hingga tetes darah penghabisan. Itulah semangat dan keunggulan yang jarang dimiliki oleh bangsa lain di dunia. 
Saat kita membuka lembaran sejarah kehidupan Jepang, kita juga akan menemukan bagaimana strategi jepang dalam periode restorasi meiji. Restorasi tersebut sebuah gerakan pembaharuan dan percepatan kemajuan yang ingin Jepang raih secara terencana. Dari restorasi meiji tersebut, Jepang berhasil membuktikan dirinya sebagai negara pertama yang terbebas dari masalah buta huruf, atau dengan kata lain semua rakyatnya telah bisa membaca dan menulis. Luar biasa…!!! Langkah Jepang tidak hanya berhenti disini, Jepang kemudian mengirimkan generasi terpilih untuk menuntut ilmu di negara negara eropa dan semua perguruan tinggi ternama dunia. Tugas mereka adalah menguasai berbagai ilmu dan harus tampil sebagai yang terbaik demi masa depan bangsanya sendiri di masa yang akan datang.Langkah Jepang ini sungguh efektif, orang orang terpilih yang ditugaskan untuk belajar mampu menguasai ilmu dari pusat pusat kemajuan dunia, mereka kembali ke negaranya dengan membawa keahliannya masing masing. Bahkan para ahli masa depan Jepang ini juga telah mengetahui letak keunggulan dan kelemahan negara yang selama ini dianggap unggul. Para ahli yang telah sangat professional di bidangnya mulai memberi rekomendasi kepada pemerintah agar melakukan berbagai perubahan menuju kejayaan Jepang dan menjadi negara yang paling disegani di seluruh dunia. 
Jepang bersama dengan para ahli yang didukung oleh rakyat bahu membahu mewujudkan keinginannya untuk menjadi negara terkuat di dunia. Hasil kerja keras yang tak mengenal lelah kemudian menghasilkan berbagai peralatan perang yang tidak dimiliki oleh negara lain. Jepang juga berhasil menciptakan pesawat tempur bersayap satu yang saat itu sangat ditakuti oleh negara negara sekutu pimpinan Amerika Serikat. Jepang juga melakukan penggemblengan mental militer pada seluruh generasi mudanya, mereka diajarkan agar siap mati membela negeri dan harus tampil sebagai bangsa yang memimpin dunia. Impian kemajuan yang ditanamkan begitu mengendap di dalam pikiran generasi muda, semua generasi muda sangat bangga dengan negaranya sendiri. Saat menyebutkan nama negaranya maka hati dan pikiran telah sepakat bahwa kamilah negara yang paling kuat di dunia, kami bangsa yang tak pernah menyerah oleh keadaan dan terbelenggu oleh keterbatasan. Rasa bangga akan kemampuan dan keunggulannya menyebabkan Jepang mengubah haluan kebijakan luar negerinya. Dia punya impian menjadi yang terbaik  untuk mengendalikan kekuatan dunia. 
Jepang mulai menyusun strategi untuk melancarkan serangan ke negara lain, dia menganggap jika Amerika Serikat adalah negara yang harus segera ditundukkan,sebab mengalahkan Amerika berarti menjadi shock terapi bagi negara lain, sekaligus sebagai ajang pembuktian kekuatan Jepang. Dengan kekuatan pesawat tempurnya, pasukan militer Jepang melancarkan serangan ke pelabuhan Pearl Harbour dan mengumumkan perang melawan sekutu pada perang dunia kedua. Jepang juga melancarkan berbagai serangan ke negara lain, bahkan semua kawasan Asia Tenggara berhasil dikuasai hanya dalam hitungan hari.
Peta kekuatan Jepang saat itu memang luar biasa, ia pun masuk ke Indonesia dengan keunggulan yang tak pernah dimiliki oleh penjajah lain. Sebab sebagian tentara Jepang telah mampu berbahasa Indonesia dan anehnya orang pribumi tidak mencurigai niat Jepang untuk menjajah nusantara. Itu juga bukti keunggulan Jepang, mereka telah meluangkan waktu untuk belajar bahasa Indonesia agar kelak mampu berkomunikasi secara mudah dengan penduduk yang dijajahnya. Meski status Jepang sebagai penjajah, tapi kehadiran Jepang ke Indonesia juga berdampak pada karakter positif di kemudian hari. Sebab bangsa Indonesia diberi kesempatan untuk belajar perang dan bekal kepemimpinan yang dikemudian menjadi senjata makan tuan bagi Jepang. Lain dengan Belanda, yang selalu membodohi rakyat dan sangat kurang dalam mendidik ketrampilan perang bagi rakyat yang dijajahnya. Kalaupun ada latihan militer ya hanya terbatas untuk orang pribumi yang menjadi antek kolonial dan memberi hukuman mati bangsanya sendiri


TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA. JANGAN LUPA UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUANYA 

ARTIKEL TERKAIT :

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar