Pendiri Universitas Ciputra Entrepreneurship
Center ini, sudah dikenal di seantero nusantara. Ia bahkan pernah mendapatkan
penghargaan dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebagai pembina
kewirausahaan terbaik lewat gebrakannya “Ciptakan Uang tanpa Uang”.
Ciputra merupakan pengusaha properti nasional
yang sudah sukses mengembangkan karir lewat jiwa wirausahanya sejak kecil
hingga berhasil menjadi pemilik PT Pembangunan Jaya yang saat ini dikenal
sebagai grup Ciputra.
Perjalanan karirnya diawali dari kesulitan hidup
yang ia alami sejak masih berusia muda. Kesusahan hidup itu dijadikan sebagai
pemicu kesuksesannya. Sejak berusia 12 tahun, tanpa sosok ayah yang mampu
memenuhi kebutuhan hidup keluarga, memaksanya untuk bekerja membantu sang ibu
yang berjualan kue. Meskipun dalam kondisi hidup yang kekurangan, Ciputra bersemangat
untuk terus melanjutkan pendidikan hingga menjadi sarjana arsitektur dari
Institut Teknologi Bandung (ITB).
Selepas dari itu akhirnya ia menggeluti bisnis
properti hingga saat ini. Keberhasilannya dalam grup Ciputra, kemudian
mengilhaminya untuk ambil bagian dalam pengentasan kemiskinan di nusantara
dengan membuka sekolah tinggi entrepreneurship dan memberikan berbagai
pelatihan kewirausahaan terhadap generasi muda.
Kegigihannya dalam dunia kewirausahaan dilandasi
oleh ungkapan yang kerap dicetuskan kepada para muda yaitu “Kita perlu mengubah
sampah menjadi uang.”. Ungkapan itulah yang mendorongnya untuk mewujudkan
visi-visinya bagi kemajuan Indonesia di bidang Ekonomi.
Lewat tangan dinginnya, Ciputra sudah sukses
mengelola berbagai proyek di ibukota diantaranya Taman Impian Jaya Ancol,
kawasan elit Pondok Indah, kawasan Serpong serta berbagai proyek besar lainnya
yang sudah mengubah wajah ibu kota.
Di balik kesuksesan itu pun, tiga perusahaan
besar yang ia bangun seperti Jaya Group, Metropolitan Group dan Ciputra Group
sempat mengalami dampak krisis ekonomi pada tahun 1997. Perusahaan
tersebut sempat dibelit oleh utang yang menumpuk. Namun berkat kegigihan dan
prinsip hidup yang kuat, akhirnya badai persoalan itu pun sanggup dilewati.
Ciputra sebagai perintis properti nasional dan
juga entrepreneurship, ia memaparkan visinya didalam kewirausahaan sebagai
gerakan yang dapat dijadikan solusi untuk keluar dari kemiskinan.
Kesibukannya untuk melatih anak muda dalam kewirausahaan bersamaan dengan visinya
untuk mengubah mental generasi muda menjadi pencipta lapangan kerja. Ia juga
berpesan bahwa seorang wirausahawan, bukan hanya seorang innovator dan kreator,
namun juga harus mampu menciptakan sesuatu yang bernilai dan berguna bagi
masyarakat. Selain itu, ia menyebutkan bahwa faktor keluarga dan lingkungan
kerja dapat mencetak seseorang menjadi wirausahawan. Pesannya hanya satu bahwa
tidak ada kata terlambat untuk menjadi pengusaha.
Pesan Inspiratif Lewat Kisah Sukses ini
adalah: Bahwa faktor keluarga atau kondisi kehidupan yang cukup
memprihatinkan dapat menjadi pemicu bagi seseorang untuk berjuang keras
mencapai kesuksesan hidupnya. Mengubah sampah menjadi uang merupakan salah satu
prinsip pengusaha yang perlu diterapkan.
sumber:http://www.jawaban.com/index.php/money/detail/id/478/news/130715133114/limit/0/Ir-Ciputra-Pengusaha-yang-Mampu-Mengubah-Sampah-Menjadi-Uang.html
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL YANG ANDA BACA MENJADI BERMANFAAT DAN MENAMBAH WAWASAN. JANGAN LUPA UNTUK KEMBALI BERKUNJUNG, KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH ANDA SEMUANYA.
SELURUH ISI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/ DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN SUMBER LINK DARI BLOG INI. THANKS...!