Jumat, 26 Desember 2014

Beginilah Kegilaan Komunitas Seks Bebas di Kota Besar Indonesia

Bagikan Artikel Ini :
Tiap layanan jadi prioritas utama. Dari mulai permintaan pelacur sampai tempat perhelatan bisa sesuai kehendak para anggota. Semua serba mewah dan eksklusif.



Will, salah satu penggagas, mengaku biasa memesan pelacur melalui mucikari langganannya. Sudah menjadi pelanggan eksklusif, apa pun jenis perek diminta selalu diamini.



Urusan fulus belasan juta digelontorkan cuma buat wanita penghibur syahwat. "Kita punya orang sendiri buat suplai wanitanya. Harus sesuai keinginan, kalau beda bisa dibalikin tuh perempuan," kata Will kepada merdeka.com pekan lalu di Jakarta.



Untuk mengusir kejenuhan, tema pakaian pelacur dibuat berbeda saban kali pesta seks digelar. Mulai berseragam tentara, sekolah sampai pakaian kantoran.



"Kadang kalau bosan kita pakai tema pakaian saja, bisa lucu juga," ujarnya. Pakaian juga bisa mempengaruhi sensasi mengadu syahwat tiap peserta grup seks itu.



Selain itu, mereka juga tidak bergantung pada satu tempat hiburan semata untuk mengadakan pesta seks. Lokasinya bisa berganti sesuai kesepakatan anggota. Will dan kelompoknya pernah mengadakan acara di Puncak, Bogor, Jawa Barat, sampai menyewa satu pulau di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.



Bahkan tahun lalu Will dan kawanannya terbang ke Belanda hanya untuk melakukan pesta seks dengan pelacur asli negeri Tulip itu. "Pernah juga, anak-anak lagi bosan, mau cari suasana baru," ujarnya.



Biasanya mereka bertukar informasi soal wanita pemuas syahwat melalui sesama grup seks di situs dengan tema pelacur berbeda. Tapi dia tidak mau memberitahu nama situs itu.



Will memperkirakan ada banyak kelompok seks di luar sana. Apalagi dari pantauannya di situs khusus itu sangat ramai. Beberapa mempunyai kesepakatan dalam menikmati pelacur sesuai tema masing-masing, terutama bercinta beramai-ramai.
sumber:http://www.merdeka.com/khas/kaum-jetset-pemburu-birahi-komunitas-seks-bebas-3.html



ARTIKEL TERKAIT :

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar