Awas, Pornografi Berbahaya Bagi Otak - Dalam suatu wawancara, Menkominfo Tifatul Sembiring
mengungkapkan satu pernyataan yang menarik. Dia mengatakan bahwa konten atau
situs porno di internet berdampak negatif pada kesehatan sang pengakses.
Tifatul menjelaskan bahwa konten-konten pornografi,
khususnya yang ada di internet, dapat merusak 5 sel di dalam otak yang
mempengaruhi perkembangan dan kreativitas generasi muda.
"Pornografi merusak lima sel otak, sementara narkoba
merusak tiga sel otak," kata Tifatul Sembiring, seperti dikutip dari
Antara (24/05).
Satu pertanyaan dari pernyataan yang diungkapkan oleh
Tifatul tersebut, benarkan konten pornografi di internet sangat membahayakan
kesehatan?
Menurut suatu daftar yang dilansir dari Examiner.com, dari
total pencarian dengan semua keyword di internet, 25 persen di antaranya adalah
berhubungan dengan pornografi atau sekitar 68 juta tiap harinya.
Selain itu, ada sekitar 2,5 miliar email berisikan ajakan,
promosi sampai dengan konten langsung dan link pornografi dikirimkan setiap
harinya.
Dari jumlah dan angka-angka di atas, maka para mengatakan
bahwa hal tersebut dapat dijadikan acuan pernyataan bahwa manusia di era
internet sangat mudah atau juga bahkan sudah menjadi seorang pecandu konten
porno di internet.
Dalam sebuah penelitian, ada satu ungkapan dari pakar yang
mengatakan, "Lebih susah untuk menghilangkan kecanduan konten pornografi
(khususnya yang dari internet), daripada kecanduan narkoba."
Ketika seseorang telah menjadi pecandu konten pornografi,
maka ada satu protein yang terbentuk alami di dalam tubuh yaitu yang disebut
dengan DeltaFosB. Akumulasi dari DeltaFosB ini akhirnya memicu perubahan dalam
otak secara perlahan-lahan.
Hal senada juga pernah diungkapkan oleh Mark Kastleman yang
mengutip pernyataan dari seorang ahli saraf dari university of California
bernama Dr Gary Lynch, ketika adegan porno ditangkap oleh mata manusia, maka
secara otomatis akan direspon dan diteruskan ke dalam lapisan struktur dalam
otak.
"Hanya melihat konten atau video porno dalam waktu
setengah detik saja, maka dalam waktu lima sampai sepuluh menit akan
menghasilkan perubahan struktural yang dapat merusak otak," jelas Mark.
Dari dua pendapat di atas, maka dapat dijadikan penjelasan
bahwa pernyataan yang diungkapkan oleh Tifatul bukanlah mengada-ngada,
melainkan sebagai peringatan bagi semua pengguna internet, khususnya yang ada
di Indonesia.
sumber:http://www.merdeka.com/teknologi/2-alasan-kenapa-pornografi-berbahaya-bagi-otak.html